Sindrom Othello, Cemburu yang Bisa Berujung Pembunuhan



 
Liputan6.com, London - Banyak orang belum tahu apa itu Sindrom Othello (Othello Syndrome). Namun faktanya hal ini nyata ada di sekitar kita. Mari kita simak fakta-faktanya.

Sindrom Othello itu seperti cemburu buta. Ini adalah gangguan kejiwaan ketika seseorang meyakini pasangan mereka tidak setia, namun sebenarnya tidak ada bukti kuat akan hal tersebut. Sebuah studi mengatakan sekitar 62 persen orang dengan sindrom ini adalah laki-laki rata-rata berusia 68 tahun seperti melansir laman Daily Mail, Jumat (20/5/2016).

Awalnya, istilah gangguan kejiwaan ini pertama kali disebutkan seorang psikiater berkebangsaan Inggris John Todd. Bersama K. Dewhurst ia menulis sebuah paper berjudul “The Othello Syndrome: a study in the psychopathology of sexual jealousy” di 1955.

Penggunaan kata Othello merujuk pada drama karya penulis legendaris Inggris Shakespeare. Dikisahkan Othello mencurigai istrinya, Desdemona, melakukan perselingkuhan seksual hingga kemudian ia membunuhnya.

Dalam Sindrom Othello, orang yang mengalaminya akan merasa amat cemburu namun tidak mampu mengendalikan perasaan. Cirinya terlihat dari tindakannya yang berusaha menginterogasi, menguji, menguntit, bahkan bisa berujung pada pembunuhan orang yang sebenarnya dicintai ini.

Hingga kini belum diketahui apa penyebab seseorang bisa mengalami Sindrom Othello. Jika mulai melihat kecenderungan tersebut pada karakter pasangan Anda, cobalah untuk membawanya pada psikolog atau psikiater. Jika memang benar terdiagnosis Sindrom Othello, kemungkinan orang tersebut akan mendapatkan obat antidepresan, antipsikotik dan atau terapi.

Sumber :

Tanggapan :
Kasus sindrom othello ini mulai semakin banyak terjadi. Kadang kita tidak habis fiki, bagaimana seseorang dapat menghabisi nyawa pasangannya hanya karena cemburu. Hal ini harus dengan cepat di deteksi oleh masing-masing pasangan agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Hal ini pasti ada sebabnya, karenanya kita agar tidak terkena sindrom ini harus melakukan pencegahan. Salah satu diantaranya, mulai sejak dini selalu menanamkan kepercayaan kepada orang lain dan bisa dipercaya, serta berfikir positif dan selalu mencintai pasangan kita apapun yang terjadi. Karena jika setidaknya selalu menanamkan hal positif di dalam tubuh dan otak kita, niscaya sindrom ini tidak akan muncul.

Komentar