A. Hubungan Matematika Dengan Ilmu Psikologi
Psikologi
adalah studi ilmiah tentang hubungan antara proses mental, emosi, dan perilaku. Matematika
dan psikologi dihubungkan dengan tiga cara utama. Pertama, psikolog
kognisi studi matematika, yaitu, perkembangan otak, akuisisi, dan penerapan
kemampuan matematika. Kedua, psikolog menyelidiki perasaan orang dan sikap
tentang matematika. Ketiga, psikolog menggunakan matematika,
terutama statistik, sebagai alat profesional untuk mengukur dan
menganalisis temuan-temuan ilmiah mereka.
Psikolog
yang bekerja di bidang studi matematika bagaimana manusia kognisi memproses
informasi, menafsirkan simbol matematika, dan mengembangkan dan menggunakan
strategi untuk memecahkan masalah matematika. Sebagai contoh, keterampilan
ini sangat penting untuk disebut kata “masalah”, dimana deskripsi tertulis
harus diterjemahkan ke dalam persamaan. Kebanyakan siswa menganggap kata
“masalah” yang lebih sulit untuk memecahkan daripada jenis lain masalah
matematika. Hal ini karena kata “masalah” memerlukan berbagai keterampilan
dari otak, termasuk kemampuan untuk membaca dan memahami makna dan konteks dari
kata-kata, kemampuan untuk memahami dan menentukan masalah matematika,
kemampuan untuk menetapkan simbol matematis untuk variabel tidak diketahui, dan
akhirnya, kemampuan untuk menerapkan strategi pemecahan masalah dan menghitung
jawaban yang benar.
Kognisi
Matematika adalah bidang yang sangat penting dalam psikologi. Ini manfaat
ilmuwan dan dokter mempelajari otak, dan membantu para pendidik mengembangkan
metode pengajaran yang lebih baik untuk matematika. Selain itu, studi yang
sangat penting bagi pengembangan “pintar” komputer, jaringan syaraf tiruan,
logika fuzzy, robot, dan kecerdasan buatan.
Psikolog
juga mempelajari bagaimana orang-orang merasa tentang matematika, karena
perasaan seseorang tentang pengaruh subjek kesediaan mereka untuk belajar dan
menggunakannya. Misalnya, perbedaan budaya dan gender dalam sikap tentang
matematika mempengaruhi nilai tes. Daerah lain menerima banyak perhatian
disebut matematika fobia atau kecemasan matematika. Math fobia adalah
takut matematika.Orang dengan fobia matematika menjadi sangat tidak nyaman
dan cemas ketika dihadapkan dengan tugas-tugas matematika yang mereka dapat
mengalami gejala fisik termasuk peningkatan denyut jantung, perut gugup, dan
kesulitan bernapas yang mencegah mereka dari berkonsentrasi dan belajar. Perasaan
ini telah dilacak ke berbagai sumber, termasuk pengalaman negatif di ruang
kelas, citra diri yang buruk, kurangnya apresiasi untuk aplikasi matematika
untuk “kehidupan nyata,” dan rasa malu yang mencegah mengajukan pertanyaan.
B. Aplikasi
Matematika Yang Diterapkan dalam Ilmu Psikologi
Matematika
yang kita kenal adalah ilmu yang mempelajari hitung-hitungan,angka-angka
pembagian serta segala sesuatu yang berhubungan dengan angka, sedangkan
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku dan jiwa manusia serta
penerapanya pada permasalahan manusia.
Kalau
kita melihat dari latar belakang dari kedua bidang tersebut
sangatlah berbeda dan tidak ada kaitanya sama sekali, tetapi kalau kita
berpikir dengan logika atau berpikir dengan cermat kedua bidang tersebut saling
berhubungan dan ada kaitannya. Matematika dengan psikologi sangatlah
berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu dibutuhkan dan digunakan
untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi juga menerapkan ilmu
matematika dalam pengerjaannya.
Sebagai
contohnya dalam penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut
merupakan sebagian kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita
bisa lihat kalau tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan
hasilnya. Tes-tes dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu
matematika.
Statistika
ini merupakan ilmu yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu
yang banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan
sosialnya maupun ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut,
dari berbagai sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes
psikologi seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam
bentuk angaka . Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan
kuantitatif dalam membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil
yang didapat setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes.
Selain
itu kita juga bisa pikirkan lebih kedepan kalau matematika dan psikologi sangat
penting dalam psikologi,atau bisa dibilang saling berhubungan ,mengapa???
Karena
psikologi juga membutuhkan bidang matematika yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan akurasi, kalkulasi, estimasi, dan ketelitian prilaku seseorang
Dibawah
ini adalah contoh lain keterkaitan aplikasi matematika dengan
psikologi ,dan materi-materi yang ada didalam bidang matematika yang
berhubungan dengan psikologi,antara lain :
1. Berhitung
Cepat
Berhitung
cepat disini biasa dipelajari dalam bidang matematika ,tetapi juga berguna
dalam psikologi ,yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,kalkulasi dan
estimasi seseorang.Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta
ketahanan berpikir seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang .kadang yang
dipergunakan dalam berhitung cepat adalah seperti
penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian.
2. Deret
Angka
Deret
angka adalah susunan angka atau huruf yang memiliki pola tertentu. Deret angka
pun dipelajari dalam matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa
dipelajari .deret angka disini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan
ketelitian seseorang.
3. Gambar
Gambar
yang dimaksud adalah gambar yang menggunakan bangun-bangun yang terdapat
dimatematika.seperti lingkaran, segitiga, kotak, kubus, balok dll. mempelajari
gambar disini bertujuan untukmengukur kemampuan seseorang yang berhubungan
dengan bentuk bentuk,gambar-gambar,atau symbol-simbol untuk menekankan pada
sistematika berpikir logis dan ketahanan berpikir.
4. Matematika
berpola
Matematika
berpola disini untuk menguji kemampuan pwnalarab dan kemampuan berhitung dengan
pola tertentu melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu
5. Statistik
Statistik
disini utuk mengukur daya fikir,keseimbangan berpikir, daya ingat
serta ketelitian seseorang. Didalam materi ini kita dapat mengetahui
IQ dan daya pikir manusia apakah lemah,kuat,atau sebaliknya. Diatas tadi adalah
hubungan-hubungan materi atau teori yang ada didalam bidang matematika,jika
anda sering mengikuti-mengikuti tes psikologi pasti anda pernah menemukan soal
soal yang tercantum diatas tadi.
Matematika
juga penting dalam tes tes psikologi. Disiini saya juga akan membahas tentang
tes-tes psikologi yang menggunakan matematika. Seperti :
· Tes
intelegensi
· Tes
IQ
· Tes
bakat atau bakat skolastik
· Tes
psikotes melamar pekerjaan serta tes psikotes dalam PNS
Seperti
halnya yang ada matematika dalam tes-tes psikologi,seperti tes IQ, tes
Intelegensi,tes bakat,antara lain :
Ø Tes
Pemikiran Numerik
Tes
ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan menjawab
soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya berbentuk
barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang secara mendatar
atau bias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak
kosong yang harus diisikan
Ø Tes
Pemikiran Perseptual
Tes
ini merupakan salah satu bentuk tes dan tes irama bergambar.tes ini paling
sering diujikan oleh perusahaan ,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring
calon karyawan yang baik.Didalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana
ketelitian,kecepatan,dan kepribadian yang dimiliki peserta
tes terutama dalam berpikir dengan symbol-simbol,mengenai
keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah kepribadian utama/yg permanen
melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat itu.
Matematisasi
verikal merupakan proses yang terjadi di dalam sistem matematika itu sendiri;
misal penemuan strategi menyelesaikan soal, mengkaitkan hubungan.
Ø Tes
Kemampuan Spasial
Dalam tes ini adalah tes gambar,baik berirama maupun
tidak.tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya anda “melihat” dan
memanipulasi potongan-potongan dan figure figure dalam ruang mengenai “jenis”
soal tes ini dapat beragam jenis .salah satunya adalah pemikiran
cepat memindahkan potongan-potongan gambar 2 dimesi menjadi 1 bangun
3dimensi secepat yg anda mampu.Dalam contoh anda hanya memilih salah satu
jawaban yang sesuai.
Ø Tes
Berhitung cepat
Disini tes ini diberikan selembar kertas yang seperti
kertas Koran yang berisi penuh dengan angka-angka yang akan dijumlahkan debgan
cepat ,baik. Dan benar. Tes ini bertujuan untuk menguji kecepatan
berhitung dan keseimbagan otak atau cara berpikir
Studi kasus :
Contoh
kasusnya adalah seorang psikolog akan mengukur sikap seseorang terhadap game
online pada saat ini, setelah itu psikolog akan membuat alat ukurnya berupa
pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk angket, misalnya “apakah anda setuju
dengan berkembanganya game online pada saat ini ?” jawaban yang ada pada angket
tersebut contohnya “ya, karena……” “tidak, karena…”, setelah itu angket tersebut
disebarkan pada lingkungan tertentu misalkan dilingkungan kampus. Setelah itu
lalu kita kumpulkan data tersebut dan analisa hasilnya, setelah itu kita simpulkan
hasil dari angket yang telah disebarkan tadi dengan menggunakan ilmu
statistika.
C. Psikologi
Matematika
Psikologi
Matematika adalah sebuah pendekatan untuk penelitian psikologis yang didasarkan
pada model matematis persepsi, proses kognitif dan motor, dan pada pembentukan
aturan hukum seperti yang berhubungan karakteristik stimulus diukur dengan
perilaku terukur. Dalam prakteknya “perilaku kuantitatif” sering didasari oleh
“kinerja tugas”. Sebagai kuantifikasi perilaku adalah fundamental dalam upaya ini,
teori pengukuran adalah topik sentral dalam psikologi matematika. Psikologi
Matematika Oleh karena itu terkait erat dengan psikometri. Namun, di mana
psychometrics berkaitan dengan perbedaan individual (atau struktur populasi) di
sebagian besar variabel statis, psikologi matematika berfokus pada model proses
persepsi, kognitif dan motor proses sebagai disimpulkan dari ‘individu
rata-rata’ itu.
Selain
itu, di mana psychometrics menyelidiki struktur ketergantungan antara variabel
seperti yang diamati dalam populasi, psikologi matematika hampir secara
eksklusif berfokus pada pemodelan data yang diperoleh dari paradigma
eksperimental dan karena itu, bahkan lebih erat terkait dengan psikologi
eksperimental / psikologi kognitif / psychonomics. Seperti neuroscience
komputasi dan ekonometri, teori psikologi matematika sering menggunakan
optimalitas statistik sebagai prinsip penuntun, dengan asumsi bahwa otak
manusia telah berevolusi untuk memecahkan masalah dengan cara yang
dioptimalkan.
Matematika
psikologi yang aktif di berbagai bidang psikologi, khususnya di psychophysics,
sensasi dan persepsi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, belajar,
memori, dan bahasa, yang dikenal sebagai psikologi kognitif, dan analisis
kuantitatif perilaku tetapi juga, misalnya, dalam psikologi klinis, psikologi
sosial, dan psikologi musik. Pengajaran Matematika Yang Berhubungan Dengan Ilmu
Psikologi. Pembelajaran Matematika Dengan Ilmu Psikologi. Pembelajaran
matematika terbagi menjadi beberapa bagian,antara lain :
a.
Nilai matematika: Unik, Logika, Manfaat, Struktur, Keindahan
b. Pemikiran Matematis (Mathematical
Thinking-Katagiri,2004) :
§ Perilaku
(Mathematical attitude)
§ Metode
(Mathematical method)
§ Konsep
(Mathematical concepts)
c.
Hakekat matematika (Ebutt dan Straker,1995) :
§ Penelusuran
pola dan hubungan (the search of pattern and relationship)
§ Investigasi
§ Komunikasi
§ Problem
Solving
d.
Hakekat siswa belajar matematika :
§ Individu
§ Kerjasama
§ Motivasi
§ Kontektual
e. Macam matematika
Vertikal
: Matematisasi horisontal berproses dari dunia nyata ke dalam simbol
matematika.Proses terjadi pada saat siswa dihadapkan pada problematika yang
berhubungan dengan kehidupan/situasi nyata. Menurut Piaget,individu memiliki
fase-fase perkembangan intelektual :
1. Tingkat Sensorimotor (0-2 tahun)
2. Tahap Preoporational (2-7 tahun)
3. Tahap Concrete (7-11 tahun)
4. Tahap Formal Operations (11 tahun ke
atas)
Beberapa
aspek yang perlu diperhatikan guru/pengajar pada saat mengajarkan anak
matematika :
v Pengetahuan
matematika yang mendalam
Yang
dimaksud dengan pengetahuan yang mendalam yaitu pengetahuan yang berdasarkan
pada tingkatannya.
v Kemampuan
logika umum
Contoh
dari logika umum yaitu kemampuan untuk membedakan, mengurutkan, sebab akibat,
dan lain-lain.
1. Pengetahuan
strategi heuristik
2. Kepercayaan
akan manfaat matematika dan perilaku manusia.
Yang
dimaksud dengan kepercayaan akan manfaat yaitu kita harus yakin dengan manfaat
dari matematika tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku manusia yaitu
keinginan yang baik, semangat tinggi, keingintahuan, dan berpikiran positif,
dan lain-lain.
v Karakter
individu
Contoh
dari karakter individu yaitu kepercayaan diri, ketekunan, dan kemampuan
beroganisasi.
v Keahlian
dalam mengkomunikasikan pemecahan masalah.
Kemudian
dibawah ini adalah hal yang ada kaitannya matematika dengan ilmu psikologi
antara lain yaitu :
Teori kebenaran :
-
Teori koherensi
Teori
koherensi menyatakan bahwa kebenaran harus konsisten dengan kebenaran
sebelumnya yang dianggap benar
-
Teori korespondensi
Teori
korespondensi menyatakan bahwa pengetahuan adalah benar jika berhubungan dengan
objek yang dituju.
Sumber
:
Amilita. Hubungan Matematika dan Ilmu Psikologi.https://serigalamilita.wordpress.com
Putri, Intan Ramanda. Keterkaitan Antar Matemayika
dan Ilmu Alamiah Dasar.https://intanramandaputri.wordpress.com
Pratiwi, Anggi Putri. Aplikasi Matematika.http://anggiputripratiwi18.blogspot.co.id
Komentar
Posting Komentar