Pantang Menyerah, Nenek 102 Tahun Akhirnya Jadi Sarjana




Merdeka.com - Buat kamu yang sekarang lagi jenuh sekolah atau kuliah, dan ingin rasanya berhenti belajar, jangan buru-buru memutuskan. Kesulitan dan rintangan yang kamu hadapi saat ini tentunya sering dialami oleh orang lain juga. Sebelum menyerah, yuk kita simak kisah luar biasa seorang nenek yang meraih gelar sarjana di usia lanjut, yaitu 102 tahun.

Cecilia 'Dolly' Mischel Boarman memang nggak kenal kata terlambat untuk belajar. Nenek Dolly mulai kuliah di Universitas Brescia, Kentucky, Amerika Serikat sejak 1957, kala itu usianya masih 40 tahun. Dia sempat meninggalkan kuliahnya beberapa waktu sebelum menyelesaikan studinya tersebut. Hal ini yang membuat dia kuliah hingga 60 tahun lamanya. Ia adalah mahasiswa tertua di sekolah itu, dan ia juga memperoleh gelar kehormatan Associate of Arts Honoris Casua.

Kegigihannya itu pantas membuatnya merasa bangga. Awal mula dia akhirnya berhasil adalah mendapat gelar sarjana ini ketika Wakil Presiden Institutional Advancement Tracy Naylor memanggil Jovita, anak Nenek Dolly dan berkata ibunya masih terdaftar di Universitas Brescia. Meski demikian, Naylor mengatakan Dolly masih memiliki beberapa kelas yang harus diselesaikan. Jovita pun mendukung ibunya untuk menyelesaikan studi.

Setelah mengikuti beberapa kelas yang tersisa, nenek Dolly senang kuliahnya bisa selesai. Baginya, ini adalah mimpi yang terwujudkan dengan indah. Ternyata dengan bekerja keras, bahkan seorang nenek berusia 102 tahun pun bisa lulus dan mengantongi gelar sarjana. Jovita pun sangat bangga pada ibunya dan bersedia menceritakan kisah inspiratif ini pada siapapun. Jovita sangat senang saat melihat ada orang yang berhasil meraih kesuksesan dan mewujudkan impian dengan bekerja keras. Nah, kalau sudah begini, apakah kamu mau kalah dengan semangat nenek Dolly?

Sumber :

Tanggapan:
Cerita nenek Dolly sangat inspiratif, karena hanya segelintir orang yang mempunyai semangat seperti ini. Kita tahu, banyak dari kita yang langsung menyerah bila bertemu kesusahan apalagi masalah belajar. Zaman yang semakin canggih ini sangat menuntut mahasiswa untuk membuat gebrakan baru agar bisa menonjol diantara mahasiswa-mahasiswa lain karena saat ini sudah banyak orang yang bergelar sarjana yang menganggur disebabkan tidak adanya gebrakan baru yang ia buat.
Jika kita ambil hikmahnya, cerita ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha keras memperoleh apa yang kita inginkan bagaimanapun keadaan kita. Tidak pandang kondisi jika kita mengerjakan sesuatu yang benar dan tidak mengenal kata terlambat dan kata menyerah.

Komentar