Bioteknologi Pertanian adalah
pengembangan teknologi di bidang pertanian yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang semakin lama semakin meningkat, di era moderen ini
kebutuhan pangan semakin meningkat sehingga manusia di tuntut untuk melakukan
inovasi di dalam berbudidaya tumbuhan agar mendapat hasil yang melimpah,
kualitas yang bagus, bibit yang sehat dan baik dan produktifitas tanaman yang
relatif cepat untuk di panen.
Di era modern ini laju pertumbuhan
penduduk lebih cepat dari pada laju pertumbuhan pangan maka manusia berusaha memenuhinya
dengan memanfaatkan bioteknologi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan
manusia yang semakin meningkat dari tahun ketahun. Dalam penyediaan pangan,
orang masih mengandalkan teknologi konvensional untuk menghasilkan bibit
tanaman berkualitas maupun dalam proses budi dayanya atau perkembangbiakannya.
Perkembangbiakan tanaman adalah
suatu proses yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman spesies atau kultivar tertentu.
Secara umum, terdapat dua tipe perkembangbiakan tanaman yaitu
perkembangbiakan seksual dan
aseksual.
Perkembangbiakan seksual melibatkan penyatuan
serbuk sari (jantan)
dan sel telur (betina)
untuk memproduksi biji. Sedangkan, perkembangbiakan aseksual adalah salah satu
metode reproduksi pada tanaman tanpa melalui meiosis,
reduksi ploidi atau persilangan sehingga
menghasilkan keturunan yang merupakan klon dari
induknya. Perkembangbiakan aseksual yang terjadi secara alami adalah membelah
diri, sementara metode perkembangbiakan aseksual yang ditemukan oleh manusia
adalah cangkok,
stek, kultur jaringan dan
lain-lain. Namun, ada pula yang sudah menggunakan teknologi yaitu teknologi tanaman transgenik
yang merekayasa genetika tanaman. Contohnya bioteknologi hijau.
Bioteknologi hijau adalah pemuliaan
tanaman melalui bioteknologi, spesies yang sama berbeda perkawinan interspesies
rekayasa genetika tanaman. Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari
aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang
pertanian yang akan dibahas bersama ini, bioteknologi telah berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan
gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa
yang bermanfaat. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa contoh penerapan bioteknologi hijau :
gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa
yang bermanfaat. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa contoh penerapan bioteknologi hijau :
v Pembuatan
Tumbuhan Yang Mampu Mengikat Nitrogen.
Nitrogen (N2) merupakan unsur
esensial dari protein DNA dan RNA. Pada
tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam
nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen
bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi
kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba
mengembangkan agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain
tumbuhan polong-polongan. Di samping itu juga berupaya meningkatkan
kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik rekombinasi
gen. Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan
penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan
pertanian dan menimbulkan efek samping yang merugikan.
tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam
nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen
bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi
kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba
mengembangkan agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain
tumbuhan polong-polongan. Di samping itu juga berupaya meningkatkan
kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik rekombinasi
gen. Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan
penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan
pertanian dan menimbulkan efek samping yang merugikan.
v Pembuatan
Tumbuhan Tahan Hama
Tanaman yang tahan hama dapat
dibuat melalui rekayasa genetika dengan
rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman
kentang yang kebal penyakit maka diperlukan gen yang menentukan sifat
kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel tanaman
kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi
tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut
dapat diperbanyak dan disebarluaskan.
rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman
kentang yang kebal penyakit maka diperlukan gen yang menentukan sifat
kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel tanaman
kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi
tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut
dapat diperbanyak dan disebarluaskan.
v Pembentukan
Varietas Tanaman Unggul Baru
Teknik-teknik bioteknologi juga
dimanfaatkan untuk membuat jenis tanaman-tanaman unggul yang baru. Hal ini
diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat,
sedangkan luas lahan pertanian cenderung menurun. Beberapa jenis tanaman unggul
baru yang dibuat dengan pemanfaatan bioteknologi adalah sebagai berikut.
1) Padi
Golden Rice
Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan
demikian padi
menjadi prioritas utama dalam bioteknologi. Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid. Rekayasa genetika merupakan metode untuk produksi Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang mampu mensintesis karotenoid.
menjadi prioritas utama dalam bioteknologi. Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid. Rekayasa genetika merupakan metode untuk produksi Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang mampu mensintesis karotenoid.
2) Kentang
Russet Burbank
Teknik kultur jaringan memungkinkan petani
mendapatkan bibit dalam
jumlah besar yang identik dengan induknya. Contoh varietas kentang baru
adalah kentang Russet Burbank yang memiliki kandungan pati yang tinggi
yang dapat menghasilkan kentang goreng dan kripik kentang dengan kualitas yang lebih baik karena menyerap lebih sedikit minyak ketika digoreng.
jumlah besar yang identik dengan induknya. Contoh varietas kentang baru
adalah kentang Russet Burbank yang memiliki kandungan pati yang tinggi
yang dapat menghasilkan kentang goreng dan kripik kentang dengan kualitas yang lebih baik karena menyerap lebih sedikit minyak ketika digoreng.
3) Tomat
FlavrSavr
Teknologi rekayasa genetika juga telah diaplikasikan
pada tanaman
hortiklutura. Sebagai contoh yang cukup terkenal adalah tomat FlavrSavr,
yaitu jenis tomat yang buah matangnya tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah yang matang cepat menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat berguna dalam pengiriman buah ke tempat yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.
hortiklutura. Sebagai contoh yang cukup terkenal adalah tomat FlavrSavr,
yaitu jenis tomat yang buah matangnya tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah yang matang cepat menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat berguna dalam pengiriman buah ke tempat yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.
4) Tembakau
Rendah Nikotin
Pendekatan bioteknologi dilakukan untuk mengatasi
permasalahan ini yaitu dengan merakit tanaman tembakau yang bebas kandungan
nikotin. Pada tahun 2001 jenis tembakau ini diklaim dapat mengurangi
resiko serangan kanker akibat merokok.
Dampak Penerapan
Bioteknologi
v
Dampak Positif pada Petani (secara
umum)
1. Menghasilkan
keturunan dengan sifat yang unggul.
2. Menghasilkan
produk agribisnis yang berdaya saing tinggi.
3. Mengurangi
pencemaran lingkungan serta menekan biaya produksi.
4. Meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta
melipatgandakan hasil pertanian
melipatgandakan hasil pertanian
5. Terciptanya
tanaman yang dapat membuat pupuknya sendiri.
6. Terciptanya
tanaman yang tahan dalam berbagai hama serta kondisi
v
Dampak Negatif Bioteknologi
Terutama rekayasa
genetika, pada awalnya diharapkan
dapat menjelaskan berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi,
penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya
juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian, sebagai berikut:
1. Dampak terhadap petani (secara umum)
dapat menjelaskan berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi,
penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya
juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian, sebagai berikut:
1. Dampak terhadap petani (secara umum)
Ø Adanya
efek kompensasi.
Ø Muncul
hama target yang tahan terhadap insektisida.
Ø Terjadinya
silang luar akibat adanya penyebaran pollen dari tanaman
transgenik ketanaman lain.
transgenik ketanaman lain.
Ø Membutuhkan
teknologi yang tinggi, sehingga dalam perakitannya
diperlukan orang-orangyang memiliki keahlian khusus.
diperlukan orang-orangyang memiliki keahlian khusus.
Ø Muncunya
efek samping terhadap hama nontarget.f. Biaya untuk memuatnya relatif
tinggi
2.
Dampak Terhadap Lingkungan
Dengan
keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotipe tidak terjadi secara alami
sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi
itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran.
“Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di
dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
3.
Dampak Terhadap Kesehatan
Contohnya
: Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik.
Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia
baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
4.
Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Penggunaan
hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone:
BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan
menggusur peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu
lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng, dan
opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain,
sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai
penghasil tanamantanaman tadi akan menderita kerugian besar.
BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan
menggusur peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu
lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng, dan
opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain,
sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai
penghasil tanamantanaman tadi akan menderita kerugian besar.
5.
Dampak Terhadap Etika
Menyisipkan
gen mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat
dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat.
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat.
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar