Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Hubungan manusia dengan budaya sangatlah
erat karena dari kata manusia yang artinya ciptaan Tuhan yang berakal budi yang
sangatlah istimewa dari ciptaan Tuhan yang lainnya. Sedangkan Budaya itu
sendiri adalah ciptaan manusia yang berasal dari tingkah laku serta lingkungan
pada kehidupan manusia itu sendiri sehingga terciptalah kata kebudayaan yang
artinya budaya yang diciptakan oleh akal budi manusia, oleh sebab itu budaya
dan manusia tidak bisa dipisahkan.
Tiap manusia pun bisa tanpa disadari
bisa membuat budaya dirinya sendiri, melalui akal budi mereka sendiri mereka
bisa mempengaruhi orang lain disekitarnya, sehingga dengan seiring waktu
berjalan, orang-orang disekitar dia akan memiliki tingkah laku, sifat dan
kebudayaan yang hampir sama dengan dia. Budaya manusia itu sendiri berbeda-beda
yang disebabkan oleh banyak faktor seperti daerah, turun-temurun, tingkat
sosial, lingkungan, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan
banyaknya tarian, lagu, kebiasaan dan tatanan kehidupan lainnya di setiap
daerah yang berbeda, apalagi seperti di Indonesia yang memiliki banyak sekali
daerah dan bermacam-macam suku. Contoh kebiasaan berbudaya dalam daerah Manado
belum tentu sama dengan kehidupan berbudaya suku Bugis.
Seiring berjalannya waktu, kebudayaan
yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh manusia pun semakin berkembang.
Perbedaan tingkah laku dan etika berbudaya setiap manusia terkadang menimbulkan
konflik dalam kehidupan manusia. Kebanggaan, kesombongan dan egoisme manusia
terhadap kebudayaannya membuat manusia tersebut bersikap radikal yang arti
kasarnya ia melihat bahwa kebudayaan orang lain itu buruk dan kebudayaannya lah
yang terbaik. Berbagai macam konflik kehidupan manusia yang berlatar belakang budaya
seringkali kita temui seperti diskriminasi dan rasisme terhadap suku tertentu
maupun agama tertentu.
Budaya yang berbeda itu indah, karena
kita bisa melihat perbedaan dan bisa mempelajari kebudayaan orang lain, manusia
yang merupakan makhluk sosial tentunya tidak jauh dari yang namanya bergaul
dengan orang lain, bersosialisme dengan orang lain, karena manusia tidak
mungkin hidup sendiri, sehingga setiap manusia harus mempelajari dan
bertoleransi terhadap budaya orang lain
Komentar
Posting Komentar